Mengamati perkembangan anak adalah perjalanan menggembirakan yang penuh dengan tonggak-tonggak penting. Salah satu tonggak penting ini adalah kemampuan mereka untuk berbicara. Namun, beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan dalam mengembangkan keterampilan berbicara mereka. Keterlambatan ini terjadi ketika keterampilan berbicara dan bahasa seorang anak berkembang dengan kecepatan lebih lambat dibandingkan teman-teman sebayanya. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplor konsep keterlambatan bicara, cara mengenali jika anak Anda mengalaminya, potensi penyebab di baliknya, dan apa yang bisa Anda lakukan jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara.

Apa itu keterlambatan bicara?

Keterlambatan bicara merujuk pada kondisi di mana perkembangan berbicara dan bahasa seorang anak tertinggal dibandingkan dengan teman-teman sebayanya. Ini bisa tampil sebagai kesulitan dalam artikulasi, pengembangan kosakata, pembentukan kalimat, dan keterampilan komunikasi secara umum. Meskipun setiap anak berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri, ada panduan umum terkait kapan keterampilan spesifik seharusnya tercapai. Jika seorang anak secara konsisten tertinggal dari tonggak pencapaian ini, hal ini bisa menjadi indikator keterlambatan bicara.

Bagaimana mengetahui apakah anak Anda mengalami keterlambatan bicara?

Memahami tonggak pencapaian dalam perkembangan bicara pada anak tipikal adalah kunci untuk mengidentifikasi potensi keterlambatan bicara pada anak Anda. Meskipun setiap anak unik dan mungkin berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri, ada tonggak-tonggak umum dalam perkembangan bicara dan bahasa yang sebagian besar anak capai selama tahun-tahun awal mereka. Berikut adalah daftar tonggak perkembangan bicara pada anak tipikal:
  1. Babbling: Bayi mulai dengan menghasilkan vokalisasi berupa ocehan (cooing dan babbling) pada usia beberapa bulan. Suara awal ini adalah fondasi berbicara.
  2. Kata pertama: Sekitar usia 12 hingga 18 bulan, anak-anak biasanya mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka, seperti “mama,” “papa,” atau kata-kata sederhana seperti “bola” atau “anjing.”
  3. Pertumbuhan kosakata: Saat anak berkembang, semakin banyak kata yang mereka gunakan. Pada usia 2 tahun, mereka dapat memiliki sekitar 200 kosakata.
  4. Pembentukan kalimat: Sekitar usia 2 hingga 3 tahun, anak mulai menggabungkan kata-kata untuk membentuk kalimat sederhana, seperti “Mama, minta jus” atau “Tolong ambilin mainan”
  5. Artikulasi dan pelafalan: Seiring pertumbuhan anak, pelafalan mereka menjadi lebih jelas dan akurat, memungkinkan mereka dipahami oleh audiens yang lebih luas.
  6. Kompleksitas bahasa: Pada usia 4 tahun, anak-anak biasanya dapat membentuk kalimat yang lebih kompleks dan menggunakan beragam kata untuk mengekspresikan diri.
Ingatlah bahwa ini adalah panduan umum, dan bisa ada variasi dalam kecepatan perkembangan berbicara. Beberapa anak mungkin mencapai tonggak-tonggak ini lebih awal, sementara yang lain mungkin mencapainya sedikit lebih lambat. Namun, jika Anda melihat keterlambatan yang signifikan atau masalah yang persisten dalam berbagai aspek perkembangan berbicara dan bahasa, sangat penting untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog anak atau terapis wicara untuk menilai apakah anak Anda mungkin mengalami keterlambatan berbicara yang memerlukan intervensi. Identifikasi dini dan intervensi dini dapat sangat mempengaruhi perkembangan bagi anak dengan keterlambatan berbicara.

Mengapa anak mengalami keterlambatan berbicara?

Perkembangan berbicara pada anak adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami alasan-alasan mendasar keterlambatan berbicara sangat penting untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat. Berikut adalah tiga penyebab paling umum pada keterlambatan berbicara pada anak.
  1. Keterlambatan berbicara yang terkait dengan kesulitan kognitif-linguistik yang mungkin diturunkan secara genetis
  2. Keterlambatan berbicara yang ditandai dengan masalah pemrosesan auditori-perseptual yang disebabkan oleh hilangnya pendengaran yang fluktuatif yang terkait dengan kondisi otitis media dengan efusi pada usia sangat dini
  3. Keterlambatan berbicara dengan keterlibatan psikososial, anak-anak mungkin bersikap agresif maupun menarik diri, dan diduga bahwa temperamen mereka mungkin membuat lebih sulit bagi mereka untuk mendapatkan umpan balik yang mereka butuhkan untuk mengembangkan keterampilan berbicara dengan baik

Apa yang harus dilakukan ketika anak Anda menunjukkan tanda-tanda keterlambatan berbicara?

Jika Anda mencurigai adanya tanda-tanda keterlambatan berbicara, berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan:
  1. Meminta Evaluasi Profesional Hubungi seorang psikolog anak berkualifikasi atau terapis wicara. Mereka akan menilai keterampilan berbicara dan bahasa anak Anda, mengidentifikasi potensi penyebab mendasar, dan mengembangkan rencana intervensi individu bagi anak.
  2. Mendukung Komunikasi Dukung secara aktif perkembangan berbicara anak Anda. Libatkan anak dalam aktivitas yang mendorong komunikasi, seperti membacakan buku, menyanyikan lagu, dan berpartisipasi dalam percakapan sederhana. Orangtua harus responsif untuk mendorong perkembangan berbicara anak.
  3. Menciptakan Lingkungan Kaya Bahasa Ciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan bahasa. Batasi waktu screen time dan lakukan permainan interaktif serta komunikasi dengan anggota keluarga dan teman sebaya.
  4. Tetap Positif dan Sabar Sangat penting untuk tetap sabar dan mendukung selama perjalanan berbicara anak Anda. Rayakan kemajuan mereka, sekecil apapun, dan hindari membandingkan mereka dengan orang lain. Setiap anak berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri, dan dengan dukungan yang tepat, mereka akan terus berkembang.
 

Referensi

Bauman-Waengler, J. (2016). Articulation and Phonology in Speech Sound Disorders: A Clinical Focus (5th ed.). California: Pearson Education, Inc. Gambar oleh Freepik

more insights