Apa yang Perlu Diperhatikan oleh Orang Tua?
Meskipun autisme biasanya baru didiagnosis saat anak lebih besar, penelitian kini menunjukkan bahwa tanda-tanda autisme dapat muncul jauh lebih awal — bahkan sejak usia 4 bulan.
Mengenali perbedaan perkembangan sejak dini sangat penting, karena deteksi awal memungkinkan intervensi lebih cepat, pada saat otak masih sangat mudah beradaptasi. Pada tahap ini, dukungan dan terapi responsif dapat memberikan perbedaan besar dalam perkembangan anak.
Memahami tanda-tanda awal autisme pada bayi dapat membantu orang tua mencari bantuan lebih cepat dan memastikan anak mereka mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Apakah Autisme Dapat Dikenali pada Bayi?
Bertentangan dengan keyakinan lama, autisme tidak hanya dapat dikenali pada anak usia balita.
Saat ini, profesional terlatih dapat mengenali indikator autisme pada bayi sejak usia 4 bulan. Mengenali pola perkembangan awal ini membuka peluang untuk memberikan intervensi yang dapat meningkatkan interaksi sosial, komunikasi, dan kemampuan belajar selama masa perkembangan otak yang paling kritis.
Tanda-Tanda Awal Autisme pada Bayi (Usia 4–6 Bulan)
Setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda, tetapi beberapa perilaku tertentu dapat menunjukkan bahwa seorang bayi berisiko mengalami autisme. Berikut beberapa perbedaan awal yang sering diperhatikan para ahli pada bayi usia 4 hingga 6 bulan:
- Kontak Mata yang Minim
Kontak mata merupakan salah satu tanda paling awal dan paling konsisten dari autisme. Bayi secara alami tertarik pada wajah, terutama wajah orang tua atau anggota keluarga dekat. Kurangnya kontak mata dapat menjadi tanda masalah awal perkembangan. - Tidak Ada Senyum Sosial
Sejak bulan pertama, bayi biasanya tersenyum secara refleks saat melihat senyum dari pengasuh. Jika bayi jarang membalas senyum, hal ini bisa menjadi tanda awal yang perlu diperhatikan. - Respons Emosional yang Terbatas
Bayi biasanya merespons isyarat sosial seperti ocehan, gestur, atau saat digendong. Kurangnya respons terhadap isyarat sosial ini dapat mengindikasikan tanda awal autisme. - Kurang Tertarik pada Lingkungan Sekitar
Sebagian besar bayi memiliki rasa ingin tahu terhadap dunia di sekitarnya. Tanda awal autisme dapat berupa minimnya minat terhadap orang, benda, atau suara, misalnya tidak menoleh saat mendengar suara. - Tidak Mengikuti Objek dengan Mata
Bayi umumnya akan mengikuti benda yang bergerak dengan pandangan matanya. Jika bayi tidak mengikuti mainan berwarna cerah yang digerakkan dari sisi ke sisi, hal ini bisa menjadi tanda awal autisme. - Terlambat atau Tidak Mengeluarkan Suara (Babbling)
Pada usia beberapa bulan, sebagian besar bayi mulai mengoceh atau tertawa kecil. Jika bayi jarang mengeluarkan suara seperti ocehan atau teriakan kecil, ini dapat menandakan keterlambatan komunikasi awal. - Kurang Aktivitas Motorik
Bayi secara alami suka mengeksplorasi dengan tangan dan mulutnya. Tanda awal autisme dapat berupa tidak menggenggam benda, tidak membawa tangan atau benda ke mulut, atau menunjukkan aktivitas motorik yang minim.
Mengapa Intervensi Dini Itu Penting
Bulan-bulan pertama kehidupan merupakan masa krusial bagi perkembangan otak. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi dini dapat memberikan manfaat maksimal dari terapi, membantu meningkatkan kemampuan komunikasi, interaksi sosial, dan perkembangan secara keseluruhan. Semakin cepat orang tua mengenali dan merespons tanda-tanda ini, semakin besar dampaknya terhadap pertumbuhan anak.
Kapan Harus Mencari Bantuan
Jika Anda melihat satu atau lebih tanda di atas pada bayi Anda, bukan berarti anak pasti memiliki autisme. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan spesialis perkembangan anak.
Pemeriksaan dini dan arahan dari profesional dapat membantu menentukan apakah diperlukan evaluasi lebih lanjut atau intervensi tambahan.