Terapi Khelasi Untuk Anak Autis: Mengapa harus dihindari?

Terapi kelasi adalah serangkaian infusi IV yang mengandung EDTA dan zat lainnya. Terapi ini diklaim efektif bagi anak dengan autisme, penyakit kardiovaskular, dan banyak penyakit lainnya tanpa dasar yang kuat. Karena kelasi bermanfaat digunakan pada kasus keracunan logam berat, banyak praktisi yang salah memberi diagnosa keracunan timbal, merkuri, atau logam berat lainnya untuk membuat pasien mengikuti kelasi.

Dokter yang mempromosikan penggunaan terapi kelasi perlu dihindari.

Klaim yang SalahKebenaran Ilmiah
 Terapi kelasi untuk anak dengan autisme masih kontroversial: ada yang mendukung dan ada yang tidakTerdapat kesepakatan ilmiah bahwa terapi kelasi untuk autisme tidak berguna dan berbahaya. Pelaksanaannya hanya didukung oleh pihak tertentu yang diketahui sebagai penipu dan pihak lain yang tampak memiliki keuntungan finansial dalam mempromosikannya.
Hanya beberapa dokter yang menawarkan penggunaan kelasi untuk anak dengan autisme karena ini merupakan terapi yang kompleks.Kelasi adalah terapi medis yang cukup umum dan disediakan di banyak rumah sakit yang besar, namun tidak ditawarkan sebagai intervensi untuk mengobati autisme karena kurangnya bukti ilmiah.
Terapi kelasi harus disediakan bagi anak dengan BLL di atas 5 µg/dL.Rekomendasi ini tidak perlu dan tidak bertanggung jawab.  Indikasi absolut bahwa diperlukan intervensi medis adalah untuk individu dengan BLLs 45 µg/dL.
Kelasi dapat menyembuhkan autisme.Bukti ilmiah jelas menunjukkan bahwa anak yang diberi terapi kelasi memiliki risiko yang sama untuk mengalami keterlambatan perkembangan dan masalah kognitif dengan anak yang tidak memperoleh itnervensi apapun.
Kelasi adalah intervensi yang aman.Kelasi dapat memiliki risiko kesehatan yang sangat serius, bahkan kematian. Selama kelasi, diperlukan pengawasan kondisi kesehatan dan evaluasi terhadap efek samping. Diragukan bahwa pihak yang mempromosikan kelasi untuk anak dengan autisme memiliki keterampilan yang cukup untuk meniminalisasi risiko tersebut.
Kelasi tidak memiliki efek samping.Efek samping sangatlah umum, termasuk: sensasi perih saat disuntikkan ke pembuluh darah, kalsium darah rendah, cardiac arrhythmias, depresi sumsum tulang yang menyebabkan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan tormbosit yang rendah. Hal ini dapat menyebabkan anemia dan infeksi. Kerusakan ginjal dan gagal ginjal yang menyebabkan penyakit ginjal tahap akhir yang membutuhkan dialisis (cuci darah). Kerusakan otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Vitamin dan zat gizi lainnya yang vital dapat meninggalkan tubuh bersama dengan logam berat. Ini dapat menyebabkan masalah, terutama pada anak yang membutuhkan gizi yang cukup untuk dapat berkembang dengan normal. Sebagai tambahan, suplemen vitamin tidak selalu menggantikan kurangnya zat gizi yang penting yang disebabkan oleh terapi kelasi jangka panjang.

Artikel Penting:

Dubious Mercury Testing – Robert Baratz, M.D., D.D.S., Ph.D. 

Why Chelation Therapy Should Be Avoided – Quackwatch.org

Autism treatment to remove metals is unproven and risky

Chelation doesn’t help kids with autism: study – Reuters

Chelation – Raising Children Australia

James S, Stevenson SW, Silove N, Williams K. Chelation for autism spectrum disorder (ASD). Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, Issue 5. 

Is chelation therapy an effective autism treatment? – Answer From Jay L. Hoecker, M.D.

Chelation and Autism – Research Autism

What Is Chelation Therapy? – WebMD

Chelation Therapy – Fad Treatment With Real Risks – American Council on Science and Health

more insights