Screen time untuk anak
Di era kemajuan teknologi ini, teknologi digital telah mempengaruhi cara anak-anak bermain, belajar, dan membentuk hubungan dengan sekitarnya. Akibatnya, para ahli perkembangan mulai menyelidiki apakah dan bagaimana penggunaan tablet, komputer, smartphone, dan televisi memengaruhi perkembangan anak.
Ketika konten digital dikonsumsi sesuai usia anak dan kualitasnya disaring dengan baik, screen time tidak sepenuhnya negatif. Masalahnya muncul ketika screen time menyita terlalu banyak waktu dari aktivitas lain yang dipelukan untuk tumbuh kembang anak yang sehat dan optimal. Dengan kata lain, screen time akan menjadi berbahaya ketika seorang anak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dan mengorbankan aktivitas sosial yang penting untuk perkembangan otak, fisik dan sosial.
Pengaruh screen time yang berlebihan
Penelitian telah menemukan risiko neurobiologis yang berkaitan dengan anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar.
Studi baru-baru ini pada tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Cincinnati Children’s Hospital Medical Center menyelidiki perkembangan otak anak-anak usia 3 sampai 5 tahun dan menemukan bahwa anak-anak yang terpapar layar dengan waktu yang lebih lama dari rekomendasi American Academy of Peadiatrics (lihat pedoman dibawah) memiliki tingkat white matter di otak yang lebih rendah. White matter merupakan bagian otak yang mendukung kemampuan bahasa dan literasi seseorang. Selain itu, penggunaan layar yang lebih lama (ScreenQ) juga berkaitan dengan skor yang lebih rendah dalam kosakata ekspresi, kecepatan pemrosesan fonologis, dan kemampuan literasi lainnya (Skor EVT; lihat gambar 1).
Gambar 1. Kaitan antara ScreenQ dan expressive vocabulary
Studi lain pada tahun 2020 yang meneliti anak usia 2 hingga 5 tahun mengkonfirmasi hubungan antara waktu layar yang berlebihan dan perkembangan otak yang lebih rendah. Pada usia 2 tahun, efek negatifnya sudah terlihat pada anak-anak yang menghabiskan lebih dari 17 jam per minggu di depan layar (2 jam 30 menit per hari).
Risiko lain yang terkait dengan screen time adalah kurang tidur, penurunan keterlibatan antara orang tua dan anak, serta gangguan fungsi eksekutif.
Secara keseluruhan, studi ini menggambarkan bahwa anak-anak yang menggunakan layar lebih lama dan secara berlebihan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gangguan perkembangan daripada rekan-rekan mereka.
Apakah screen time selalu berdampak negatif?
Namun, penelitian menunjukkan bahwa screen time dapat berdampak positif jika waktu penggunaan dibatasi dan konten dipilih dengan cermat. Sebuah studi jangka panjang menemukan bahwa anak-anak yang menonton program TV Blue’s Clues dan Sesame Street selama rata-rata 1 jam 38 menit per minggu (sekitar 15 menit per hari) selama 2 tahun menunjukkan tingkat keterampilan kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak tanpa paparan program tersebut. Para peneliti juga berpendapat bahwa kartun mendukung pembelajaran dan pengembangan sosioemosional.
Untuk memastikan dampak positif dari screen time, penting bagi orang tua untuk memilih program yang berkualitas tinggi dan menonton bersama anak-anak mereka untuk menjaga interaksi dan membantu mereka memahami isi program tersebut.
Selain itu, screen time juga tidak sepenuhnya buruk ketika orang tua mengatur waktu dan lokasi bebas media, seperti saat makan, dalam perjalanan di dalam mobil, dan di kamar tidur.
Berapa banyak waktu screen time yang direkomendasikan?
American Academy of Paediatrics memberikan rekomendasi berikut tentang waktu layar untuk anak-anak:
Umur anak | Rekomendasi screen time |
0-2 tahun | Tidak ada screen time sama sekali |
2-12 tahun | Maksimum 1 jam per hari |
12 tahun keatas | Maksimum 2 jam per hari |
*sumber: mayoclinichealthsystem.org
Referensi
Cross, J. (2022). What Does Too Much Screen Time Do to Children’s Brains?. Health Matters. Retrieved from https://healthmatters.nyp.org/what-does-too-much-screen-time-do-to-childrens-brains/
Hassinger-Das, B., Brennan, S., Dore, R. A., Golinkoff, R. M., & Hirsh-Pasek, K. (2020). Children and screens. Annual Review of Developmental Psychology, 2, 69-92. Retrieved from https://kathyhirshpasek.com/wp-content/uploads/sites/9/2020/10/Annual-review-dev-pscych-article-oct-2020.pdf
Hill, D., Ameenuddin, N., Reid Chassiakos, Y. L., Cross, C., Hutchinson, J., Levine, A., … & Swanson, W. S. (2016). Media and young minds. Pediatrics, 138(5). Retrieved from https://www.publications.aap.org/pediatrics/article-split/138/5/e20162591/60503/Media-and-Young-Minds
Hutton, J. S., Dudley, J., Horowitz-Kraus, T., DeWitt, T., & Holland, S. K. (2020). Associations between screen-based media use and brain white matter integrity in preschool-aged children. JAMA pediatrics, 174(1), e193869-e193869. Retrieved from https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/2754101%20
(2021). 6 tips to reduce children’s screen. Mayo Clinic Health System. Retrieved from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/6-tips-to-reduce-childrens-screen-time#:~:text=The%20American%20Academy%20of%20Pediatrics,day%20for%20teens%20and%20adults