Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme, ADHD, dan bentuk kesulitan belajar lainnya menunjukkan kesulitan yang sama dalam belajar pada lingkungan alami.

Pada masa awal kanak-kanak, kesulitan ini mungkin hanya dapat terdeteksi melalui asesmen perkembangan yang spesifik, namun seiring pertumbuhan anak, kegagalan dalam belajar menjadi nyata. Tanpa dukungan yang memadai, anak dengan disabilitas perkembangan akan gagal pada beragam tingkat untuk memperoleh keterampilan yang berkembang secara alami dan tanpa usaha pada anak seusianya.

Intervensi yang efektif akan mendukung proses pembelajaran pada setiap area kebutuhan. Hal ini memungkinan anak dapat memperoleh kemampuan yang telah gagal dicapainya, secara spontan.

Lebih dari 40 tahun penelitian dan praktek pada terapi untuk anak dengan disabilitas belajar dapat menyediakan data kepada para praktisi berupa jumlah dari prosedur dan alat yang memiliki dampak besar untuk mempertahankan perkembangan anak, seperti: operant conditioning, shaping (pembentukan perilaku), chaining, prompt delivery (penyampaian arahan), prompt fading (perngurangan arahan), errorless teaching (metode pembelajaran yang meminimalisir kesalahan), functional assessment (assessmen fungsi), dan untuk menyebutkan hal-hal yang umum digunakan.

Dengan penerapan dari prosedur dan strategi yang tepat, setiap anak dapat belajar dan berhasil, secara berkala mencapai tolak ukur perkembangan yang mungkin akan hilang jika tidak menggunakan prosedur dan strategi yang tepat.

Intervensi dini yang efektif dan intensif menghasilkan perolehan kemampuan sosial dan perkembangan yang signifikan. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup anak dan keluarganya. Sehingga anak dapat melanjutkan pada situasi dimana ia mampu untuk belajar secara mandiri dari lingkungannya tanpa atau dengan bantuan yang terbatas.

PENDEKATAN YANG KAMI GUNAKAN PADA TREATMEN ADALAH:

  1. Komprehensif: menghadapi semua area perkembangan, seperti; komunikasi, bermain, interaksi sosial, meniru, kemampuan motorik, dan merawat diri sendiri
  2. Individual: setiap anak adalah unik dan diperlukan pula intervensi yang unik. Intervensi yang efektif berdasarkan pada profil kelemahan dan kekuatan individual anak, dan karakteristik spesifik dari lingkungannya. Setiap anak mendapatkan pengajaran 1:1
  3. Relasional: anak mampu untuk membangun hubungan positif dengan pengasuh, teman sebaya, dan terapis akan dapat membuat kemajuan yang lebih cepat dan mencapai kualitas hidup yang lebih tinggi. Perilaku yang sulit dan hubungan disfungsional yang persisten perlu ditangani pada tahap awal terapi.
  4. Perkembangan: perkembangan anak bukanlah akumulasi sederhana dari kemampuan dan pengetahuan. Rencana dari penanganan kami bertujuan untuk mengakuisisi kemampuan yang lebih signifikan secara sosial dan perkembangan, serta mungkin dapat memfasilitasi perkembangan dari anak lebih jauh (biasanya dinamakan ‘behavioral cusps’).
  5. Perkembangan: Terapi pada anak dengan kesulitan belajar merupakan human science. Kami bekerja sama dengan komunitas ilmiah internasional dalam menyediakan prosedur paling efektif yang tersedia saat ini bagi para klien kami.

more insights